Rekomendasi Buku: Hilmy Milan
Identitas Buku
Judul : Hilmy Milan
Penulis : Nadia Ristivani
Penerbit : Kawah Media Pustaka
Halaman : 280 halaman
Harga : Rp99.000
Sinopsis
Ada dua orang remaja yang sedang menempuh pendidikan tinggi. Remaja yang pertama bernama Milan, ia adalah anak perempuan satu-satunya dari empat bersaudara yang berasal dari keluarga mafia berdarah campuran Indonesia dan Italia. Keluarga itu biasa disebut Camarro. Cerita ini banyak menyoroti kehidupan sehari-hari Milan beserta kembarannya yang bernama Marcello, yang berlatar di negara Indonesia.
Remaja kedua bernama Hilmy. Hilmy merupakan sahabat karib Marcello yang ternyata memiliki ketertarikan kepada Milan, kembaran sahabatnya itu. Hilmy merupakan seorang laki-laki yang memiliki kepribadian unik, yang berbeda dengan laki-laki lain di luar sana yang juga tertarik kepada Milan. Milan cenderung bersikap tertutup dengan selalu membangun tembok yang tinggi untuk setiap lelaki yang ingin mendekatinya.
Mengetahui akan sikap Milan tersebut, Hilmy kemudian banyak melakukan modus tersembunyi ketika mendekati Milan. Hilmy tak ingin Milan tahu secara gamblang bahwa ia sedang mendekatinya. Selain didasari untuk bisa menembus tembok tinggi yang dibangun Milan, ia juga melakukannya karena ia memiliki gengsi yang tinggi untuk mengakui perasaannya sendiri.
Hilmy dan Milan sering berinteraksi, karena mereka mengambil jurusan yang sama. Hilmy kerap kali memberikan perhatian-perhatian kecil kepada Milan, tetapi ia cenderung tutupi dengan sikap tengilnya. Beberapa sikap modus Hilmy cukup menggelitik perut tapi romantis.
Sepintar-pintarnya menutupi bangkai, baunya pasti tercium juga. Peribahasa ini nampaknya sangat cocok untuk menggambarkan kondisi Hilmy. Pada akhirnya, ada momen yang kemudian membuat Milan mengetahui bahwa Hilmy memberikan perhatian yang lebih dari perhatian kepada seorang teman kepadanya. Hal ini terjadi secara tidak sengaja ketika Milan menemukan catatan di smartphone milik Hilmy yang berisi fakta tentang dirinya.
Hilmy mengetahui ia tertangkap basah ketika Milan menyampaikan revisi mengenai fakta tentang dirinya secara langsung saat Hilmy menjalankan agenda modusnya. Hilmy pun merasa sangat malu ketika ketahuan. Oleh karena sudah kepalang tanggung dan takut kesempatan tidak datang dua kali, Hilmy akhirnya tetap melancarkan agenda modusnya secara terang-terangan.
Sering menghabiskan waktu bersama membuat Hilmy dan Milan saling berbagi cerita. Milan yang berasal dari keluarga mafia membuat dirinya menjadi sosok yang selalu waspada. Milan memberitahukan kepada Hilmy mengenai kekosongan yang ia rasakan dan sikap dingin bagai seorang tak berperasaan yang ia miliki itu merupakan bentuk untuk berjaga diri. Sedangkan Hilmy menanggapi bahwa tidak apa sekali-kali Milan menunjukkan sisi rapuhnya atau emosinya kepada orang-orang terdekatnya yang ia percaya. Tanggapan Hilmy tersebut tenyata cukup membuat Milan dapat merasa nyaman dan merasa ia hidup sebagai manusia yang utuh. Akhirnya, Milan pun luluh kepada Hilmy. Milan yang sebelumnya tak berperasaan kini mulai merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya. Perlakuan dan sikap manis Hilmy berhasil membuatnya dimabuk cinta.
Hilmy sudah berhasil membuat putri mafia itu jatuh cinta kepadanya. Hilmy bahkan berhasil mengatasi mood Milan yang buruk dengan kelakuannya yang ada-ada saja itu. Kini perasaan keduanya sama, timbal balik, tidak hanya Hilmy saja yang jatuh cinta.
Kisah cinta Milan tentunya sangat diperhatikan oleh kakak-kakaknya, karena Milan merupakan anak perempuan satu-satunya dalam keluarga Camarro. Hilmy juga beruntung bisa mendapatkan lampu hijau sebagai pacar Milan setelah diberikan ospek dari Camarro bersaudara.
Kelebihan dan Kekurangan
Sampul buku ini sangat menarik, menampilkan gambar aquarium yang membuat orang bertanya-tanya. Novel ini menjadi sangat hidup dengan adanya tokoh Marcello Este yang di luar dugaan digambarkan sebagai “crocodile boy” yang cewenya dimana-mana dan tokoh Rifan yang memiliki lelucon yang tak ada habisnya. Alurnya sangat ringan dan menarik. Tokoh Hilmy Ram Fahreza yang suka ngeles, mempunyai kharisma yang tinggi, act of service yang membuat pembaca tertarik melihat kelakuan Hilmy Ram Fahreza.
Sayangnya, dalam novel di temukan pengulangan kata pada beberapa paragraf. Hal ini menjadikan novel ini repetitif dan dianggap monoton. Masih terdapat kesalahan penulisan yang tidak mengikuti kaidah penulisan yang benar, seperti penggunaan kata sambung di awal kalimat serta terdapat kesalahan tanda baca. Di awal cerita, terasa progres cerita agak lambat sehingga membuat pembaca merasa bosan sejak awal cerita. Namun, laju plot di akhir menjadi lebih cepat dan mudah diikuti.
Komentar
Posting Komentar