[Rekomendasi Buku] : Distilasi Alkena




Judul : Distilasi Alkena

Pengarang : Wira Nagara

Penerbit : Mediakita

Tahun Terbit 2017

Tebal Halaman 158 Halaman

 

Sinopsis

 Distilasi Alkena

Distilasi Alkena adalah sebuah proses memisahkan dua hati yang pada dasarnya tak bisa dipisahkan karena suatu ikatan perasaan. Walaupun dalam perjalanannya, hati akan tumbuh untuk bisa merelakan. Karena cepat atau lambat, entah maut atau orang lain yang menyebabkan, hubungan selanggeng apa pun akan dapat dipisahkan. Maka, yang terbaik adalah mencintai dalam keikhlasan.  Sebab, ribuan pelukan akan tetap menguap bila dihadapkan sebuah kepergian.

Ya, tidak ada yang bisa kembali ke masa lalu, mengubahnya sesuai cerita yang kita inginkan, lalu duduk manis dengan secangkir teh di tangan sembari berkata “Inilah takdir yang aku inginkan”. Masa lalu memang serumit itu, meninggalkan penyesalan yang kita tidak punya kuasa untuk mengubahnya.

Seperti dalam buku karya Wira Nagara yang berjudul Distilasi Alkena ini berisi ungkapan perasaan terpendam kepada seseorang di masa lalu lewat diksi yang unik dengan menggunakan analogi istilah ilmiah. Distilasi Alkena sendiri jika diartikan sebuah proses memisahkan dua hati yang tidak dapat dipisahkan karena suatu ikatan perasaan. Meskipun Wira dikenal sebagai seorang komika yang identik dengan bualan senda gurau, namun dalam buku perdananya ini ia tulis dengan penuh perasaan tentang bagaimana seorang lelaki yang ditinggal oleh seorang perempuan sebelum sempat dimiliki namun lebih memilih pria lain yang dirasa lebih mapan darinya. 

 

Kelebihan :

Salah satu yang menjadikan buku ini istimewa selain rangkaian sajak pilu adalah analogi dari setiap kejadian menyakitkan dengan istilah-istilah kimia. Bisa dikatakan buku ini dari awal hingga akhirnya adalah sajak dan kalimat sastra. Jika kita membaca novel mungkin di paragraf pertamanya adalah sajak untuk menggambarkan kondisi lingkungan yang penuh dengan analogi dan sangat menyentuh, yang terjadi pada buku ini demikian, dari awal hingga akhirnya adalah analogi dan sangat menyentuh. penggunaan diksi yang tidak biasa, meski judul setiap bagiannya juga menggunakan analogi ilmiah, namun di akhir halaman setiap bagiannya juga diberikan terjemahan dari judul di bagian tersebut yang diketik khusus menggunakan mesin tik sehingga menimbulkan kesan elegan meski terletak di halaman terakhirnya.

 

Kekurangan :

Adanya istilah-istilah kimia yang seringkali membuat pembaca harus berpikir dulu arti dari apa yang dimaksudkan penulis karena terjemahan berada dihalaman belakang.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOGRAFI AHMAD TOHARI

[Kanal Informasi]: Lomba Pesta Hardiknas 2024

[Pengumuman] : Magang Himadiksi 2023