[Rekomendasi Buku] : FILOSOFI TERAS

FILOSOFI TERAS

 

Judul buku          : Filosofi Teras : Filsafat Yunani-Romawi Kuno Untuk Mental Tangguh Masa Kini

Penulis                : Henry Manampiring

Penerbit               : Penerbit Buku Kompas

Tahun Terbit        : 2019

Tempat Terbit      : Jakarta

Tebal                    : 320 halaman

A. Tentang Buku

Filosofi Teras adalah buku yang berisikan ajaran filsafat stoa. Filsafat stoa adalah nama dari sebuah aliran filsafat Yunani yang diciptakan oleh Zeno. Stoa ialah tempat favorit Zeno dalam mengajarkan filosofinya kepada muridnya, sehingga nama filsafatnya disebut dengan stoisisme. Penulis memberi judul Filosofi Teras karena terdapat banyak orang yang sulit menyebut “stoisisme” sehingga menggunakan arti dari kata “stoa” yaitu teras.

Hal yang menarik dari Filosofi Teras ini terletak pada tujuannya yaitu hidup dalam ketenangan dan terbebas dari emosi negatif. Terdapat salah satu bab atau ajaran yang paling menarik dan bermanfaat bagi pembaca Filosofi Teras, yaitu ajaran dikotomi kendali. Dikotomi kendali adalah sebuah ajaran yang menjelaskan bahwa dalam hidup ada hal yang dapat kita kendalikan dan ada yang tidak dapat kita kendalikan. Ada dua kunci utama yang hendak disampaikan oleh buku Filosofi Teras, yaitu yang pertama, hidup hendaknya terbebas dari emosi negatif yakni dengan memfokuskan diri pada hal-hal yang bisa dikendalikan. Jika hidup hanya berfokus pada apa yang dapat kita kendalikan maka kita akan bahagia. Kedua, hidup hendaknya mengasah kebajikan. Kebajikan yang dimaksud adalah penerimaan atau rasa syukur dalam menjalani hidup dari hal-hal yang tidak bisa dikendalikan. Apabila hanya memikirkan apa yang tidak dapat kita kendalikan maka itulah penyebab kita tidak bahagia. Buku ini mengingatkan kita bahwa jika kita terlalu fokus pada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, maka akan menimbulkan efek negatif pada fisik dan psikologi kita.

B. Kelebihan dan Kekurangan

Buku Filosofi Teras memiliki kelebihan dan keunggulan tersendiri yaitu buku ini ditulis berdasarkan dengan beberapa data yang sudah disurvei sedemikian rupa. Meskipun buku ini mengajarkan suatu ajaran filsafat, tetapi gaya bahasa yang digunakan oleh penulis sangat menarik dengan menggunakan analogi kejadian nyata di kehidupan sehari-hari sehingga mudah dipahami pembaca. Buku ini juga menampilkan beberapa gambar yang diilustrasikan oleh Levina Lesmana sehingga pembaca tidak merasa bosan dengan tulisan. “Tidak ada kesempurnaan” begitu juga dengan buku ini. Menurut kami isi dan beberapa bahasannya diulang-ulang sehingga dapat membuat pembaca menjadi bosan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOGRAFI AHMAD TOHARI

[Kanal Informasi]: Lomba Pesta Hardiknas 2024

[Pengumuman] : Magang Himadiksi 2023