[ Pena Info ] : Buku Jendela Dunia

Halo Sobat!

Selamat datang di segmen Pena Info dari HIMADIKSI, kita akan bertemu setiap peringatan hari besar dalam dunia kepenulisan loh! Segmen kali ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia yang diperingati setiap tanggal 23 April. Jangan bosan-bosan dan selamat membaca.

Hari Buku Sedunia diperingati sebagai sarana menghormati penulis terkenal, Miguel de Cervantes, yang meninggal pada tanggal 23 April sehingga UNESCO menetapkan 23 April sebagai Hari Buku Sedunia. Selain itu, penulis terkenal lainnya, William Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega juga meninggal pada tanggal yang sama dengan catatan kematian Cervantes.

Setiap tahunnya, UNESCO juga mengadakan perayaan buku dan membaca, serta menunjuk salah satu kota di dunia untuk menjadi Ibu Kota Buku Dunia. Dari buku kita bisa memperoleh banyak bacaan, dan dari membaca kita bisa memperoleh banyak sekali manfaat. Oleh karena itu, kami mempunyai beberapa rekomendasi buku bacaan untuk kalian. Yuk disimak.

1. Laut Bercerita – Leila. S. Chudori

Satu kata untuk buku ini, keren! Cerita yang disuguhkan begitu menarik, alurnya pun mudah dipahami walaupun menggunakan alur campuran. Novel ini menceritakan kisah seseorang yang bernama Biru Laut yang hidup di masa Orde Baru. Novel ini dikemas dengan kalimat yang baik sehingga benar-benar berhasil menggambarkan suasana Orde Baru yang benar-benar mengaduk-aduk emosi pembaca.

2. Laskar Pelangi – Andrea Hirata

Novel yang sudah diadaptasi menjadi film ini sudah cukup terkenal di masyarakat. Siapa yang tidak mengenal novel ini? Filmnya yang melejit di mana-mana tentu sudah dikenal banyak orang. Novel ini menceritakan kehidupan 10 anak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Mereka berasal dari keluarga miskin dengan penuh keterbatasan, mereka adalah Laskar Pelangi, julukan yang diberikan oleh guru mereka karena mereka menyukai pelangi. Kisah dalam novel ini dikemas dengan baik dan indah sehingga mampu membuat pembaca terharu dan merasakan atmosfer yang ada.

3. Bumi Manusia – Pramoedya Ananta Toer

Novel yang satu ini pun tak kalah terkenalnya karena baru-baru ini juga diadaptasi menjadi film. Buah karya Pramoedya Ananta Toer ini menceritakan kondisi sosial dengan latar waktu akhir abad 19 hingga abad 20. Buku ini mengangkat kisah percintaan seorang gadis keturunan Belanda dengan warga pribumi yang kala itu dianggap rendah derajatnya. Adanya novel ini seolah-olah membawa pembaca menuju masa di mana pemerintah Belanda menguasai negeri ini. Pembaca dapat mengetahui peristiwa, strata sosial, serta semua hal yang terjadi pada masa itu dan tentu saja menambah wawasan.

4. Kubah – Ahmad Tohari

Novel karya penulis asal Banyumas ini diceritakan dengan alur campuran. Namun ceritanya cukup mudah dipahami dan bahasa yang digunakan dikemas dengan apik dan menarik sehingga pembaca bisa ikut merasakan keadaan pada masa itu. Buku ini mengisahkan seorang laki-laki desa bernama Karman yang menjadi korban kelompok komunisme pada tahun 1965-an hingga harus mendekam di penjara selama belasan tahun. Novel ini mengajarkan kehati-hatian pada apapun sehingga tidak mudah terperangkap oleh kesialan.

5. The Chronicles of Audy – Orizuka

Jika ingin membaca bacaan ringan yang bermanfaat di waktu luang, buku ini adalah solusinya. Menceritakan kronik kehidupan seorang Audy, mahasiswi tingkat akhir yang sedang berjuang menyelesaikan skripsinya tetapi terhalang biaya sehingga ia harus mencari pekerjaan terlebih dahulu. Novel ini dikemas dengan bahasa yang menarik, lucu, dan menghibur pembacanya. Penulis mengangkat kisah kekeluargaan, percintaan, dan persahabatan yang kocak dan cocok dibaca guna menghilangkan penat.

Nah, itu adalah beberapa rekomendasi dari kami yang semoga dapat bermanfaat untuk kalian semua. Selamat Hari Buku Sedunia! Ambil bukumu dan mari membaca bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOGRAFI AHMAD TOHARI

[Kanal Informasi]: Lomba Pesta Hardiknas 2024

[Pengumuman] : Magang Himadiksi 2023