Aktualisasi Pemuda yang Berwawasan Kebangsaan "Sang Penjaga Bhineka Tunggal Ika"

 oleh Dhelinta Fitri R

       “Jiwa pemuda mana yang tidak menggelora ketika membahas tentang perjuangan bangsanya sendiri untuk merdeka menjadi sebuah negara? Jiwa pemuda mana yang tidak menggebu-gebu ketika disinggung banyak tangan jahil yang ingin mendisintegrasikan negara yang mempunyai banyak kekayaan alam dan kebudayaan ini? Jika ada pemuda yang tidak merasa demikian, tidak sepantasnyalah kau lahir di negara yang penuh perjuangan ini~”
         Apa sih Bhineka Tunggal Ika? Ingat dulu ketika masih di Sekolah Dasar jika ditanya oleh guru tentang arti Bhineka Tunggal Ika pasti langsung serentak menjawab “Berbeda-beda tetapi tetap satu juga”. Memang benar jawabannya, namun jika pertanyaan yang sama dilontarkan untuk pemuda yang sudah dikatakan dewasa apakah jawabannya akan sama seperti zaman Sekolah Dasar dulu? Pertanyaan itu dapat menjadi sebuah renungan untuk diri kita. Sebagai pemuda yang akan menjadi pemimpin bangsa ini, kita harus mulai berpikir kritis tentang negara ini. Ketahuilah bahwa beberapa negara di dunia ini yang iri dengan negara Indonesia. Tidak heran bahwa beberapa negara di dunia iri dengan negara kita karena Indonesia merupakan negara yang sangat padat penduduknya tetapi memiliki rasa toleransi yang tinggi. Indonesia yang mempunyai kurang lebih 1.340 jumlah suku dan mengakui enam kepercayaan yang boleh dianut di Indonesia serta tidak menjadikannya sebagai beban dalam perbedaan namun keindahan ketika kita bersatu walaupun berbeda. Ditambah kekayaan yang melimpah dari berbagai pulau di Indonesia, bukan hanya pulaunya tetapi juga lautnya yang hasil ikannya bisa dikatakan tidak pernah habis. Keaneka ragaman hayati dan kebudayaan dari setiap daerah yang menjadi daya tarik wisata asing maupun lokal menjadikan negara Indonesia semakin dikenal oleh dunia. Posisi Indonesia yang strategis dengan iklimnya yang tropis selalu terkena sinar matahari sepanjang tahunnya dan mempunyai keindahan alam yang sangat bagus serta alami karena fenomena alam itu sendiri, siapa yang tidak tertarik untuk tidak datang ke Indonesia? Siapa yang tidak ingin tinggal berlama-lama di Indonesia dengan dimanjakan oleh keramahan orang-orang didalamnya? Apalagi makanan yang kaya rempah dan selalu menggoda lidah ingin mencicipinya apabila telah mencium harum dan melihat masakan dari setiap daerah yang mempunyai ciri dan keunikan tersendiri.
        Negara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai kekayaan didalamnya dan Pancasila sebagai dasar negara, serta keutuhan NKRI yang selalu terjaga. Kita harus bersyukur bisa menjadi warga negara Indonesia yang aman dan tidak mempunyai konflik yang besar maupun sengketa. Tetapi melihat beberapa kenyataan yang terjadi pada anak muda sekarang, lebih cenderung membangga-banggakan negara lain daripada negara kita sendiri. Baik dari segi film, barang-barang, dan gaya hidup yang menyerupai bangsa lain membuat secara perlahan melunturkan budaya ketimuran yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Perlu disadari bahwa kita sedang dijajah oleh negara lain, bukan dengan kerja rodi atau romusha lagi namun dijajah dengan produk-produk dari mereka. Posisi strategis dan negara terpadat penduduk terbesar ke-4 menjadi konsumen terbesar pula. Jika kita tidak mempertahankan produk dalam negeri, maka negara ini pun hanya menjadi pembeli di bangsa sendiri. Berbagai upaya dari pemerintah sudah dilakukan supaya produk kita tetap bertahan ketika bersaing di pasar global seperti meningkatkan meningkatkan akses pasar dan volume ekspor, memperbaiki iklim investasi, perluasan pengembangan usaha bersama, dan lain sebagainya. Upaya pemerintah jika tidak didukung oleh rakyatnya sama saja seperti mengisi air di gentong yang berlubang. Banyak investor dari luar negeri yang menanamkan investasi di Indonesia, bahkan tidak jarang para investor atau pengusaha tersebut memilih tinggal di Indonesia. Dengan banyaknya orang asing yang berdatangan ke Indonesia, jangan sampai kebudayaan yang mereka bawa dari negaranya membuat kebudayaan kita tersingkirkan, lebih parahnya lagi merubah ideologi kita sehingga dapat memecah belah NKRI. Disinilah letak peran pemuda sebagai penerus bangsa harus bisa menjaga keutuhan negara ini. Pemuda yang mempunyai jiwa nasionalisme tinggi, rasa semangat kebangsaan yang tertanam kuat, dan berwawasan kebangsaan. Pemuda yang berwawasan kebangsaan yaitu cara memandang sebuah bangsa terhadap eksistensi dirinya yang bersifat dinamis, yang mengikuti perkembangan zaman dan berinteraksi dikehidupan masyarakat. Di Indonesia cara pandang atau ideologi yang dianut adalah ideologi pancasia, jadi pemuda harus menjadi pribadi yang berjiwa pancasila.
        Pemuda merupakan aset bangsa yang berharga, maka dari itu sebagai pemuda yang nantinya akan mengemban amanah meneruskan bangsa ini menggantikan generasi sebelumnya maupun menggantikan generasi tua yang belum amanah sebaiknya mempersiapkan diri menjadi generasi pembaharu yang dapat mewujudkan keadilan, kesejahteraan, serta mempertahankan keutuhan NKRI. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemuda sebagai generasi pembaru:
Tidak mudah terprovokasi, sebagai generasi muda yang masih belum matang pemikirannya, sebaiknya tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang kurang dapat dipercaya maupun berita yang benar keadaannya. Tetapi juga harus mengikuti perkembangan berita itu supaya mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
        Bangga dengan produk sendiri, jangan bangga dengan memakai produk dari luar negeri yang sebenarnya dapat mengahancurkan produk dalam negeri. Banggalah dengan produk asli buatan negara sendiri, seperti memakai batik dari berbagai daerah, wisata kuliner makanan asli Indonesia bukan ditempat makan perusahaan asing, dan lain sebagainya. Dengan kecanggihan teknologi sekarang, kita dapat melakukan gerakan mempromosikan karya-karya buatan Indonesia melalui media sosial.
        Belajar dengan baik, bukan perang seperti para penjajah dahulu namun belajar merupakan cara berjuang generasi pemuda sekarang. Terutama belajar tentang kewarganegaraan dan sejarah Indonesia, dengan mempelajari kewarganegaraan dan sejarah dapat menimbulkan rasa cinta tanah air karena didalamnya terdapat materi tentang perjuangan bangsa Indonesia sehingga menjadi sebuah negara.
        Melestarikan budaya, banyak sekali kebudayaan di Indonesia. Hal itulah yang sampai sekarang masih menjadi daya tarik wisata asing maupun lokal. Sebagai generasi muda sudah menjadi kewajiban untuk melestarikan budaya, jika tidak ada yang melestarikannya maka kebudayaan itu dapat hilang tergerus waktu. Apalagi untuk saat ini banyak sekali budaya asing yang masuk ke Indonesia dan mulai mempengaruhi dari cara berpikir maupun berperilaku generasi muda. Bukanlah suatu kebanggaan mempelajari budaya asing, bangga itu ialah ketika kita mempelajari budaya sendiri seperti adat istiadat, kearifan lokal, tarian daerah, kesenian daerah dan lain-lain.
        Bukan hanya empat hal diatas namun masih banyak cara lain untuk menjadi generasi pembaru. Kesimpulannya adalah sebagai generasi muda jangan hanya berpangku tangan atas perubahan yang ada tetapi ikut berpartisipasi dalam perubahan tersebut, tentunya perubahan ke yang lebih baik. Pemuda harapan bangsa ini ialah pemuda yang dapat menyatukan perpecahan, meredam kericuhan, melerai bentrokan, memecahkan kesalahpahaman dan persoalan bangsa. Generasi muda bukanlah pemuda dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Papua dan pulau lain di Indonesia, namun generasi muda adalah  pemuda dari Indonesia yang akan melakukan perubahan seperti pemuda-pemuda sebelumnya yang melakukan penculikan terhadap Soekarno dan Soehatta di Rengasdengklok nuntuk mempercepat proklamasi dan pemuda yang melakukan revolusi pada tahun 1998. Di era globalisasi ini, pemuda harus menjadi contoh yang baik untuk generasi muda selanjutnya. Generasi yang pemberani, cerdas dan dapat menjaga keutuhan NKRI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOGRAFI AHMAD TOHARI

[Kanal Informasi]: Lomba Pesta Hardiknas 2024

[Pengumuman] : Magang Himadiksi 2023