[Berbagi Karya] Puisi: Merajut Luka

 Merajut Luka

Oleh: Sesaria Rahmadani


Di sebuah ketidaksengajaan,

Aku menemukan sebuah rumah.

Tanpa tuan,

Hancur, rusak,

Ditinggalkan.

Hening, dan kosong.

Namun di luar, gemuruh suara melintas.

Berita tentang tuannya yang tak bijak.

Katanya, rumah ini terlantar,

Tak terawat,

Ditawan kesepian.

Awalnya aku ragu,

Layakkah aku memasukinya?

Tanpa izin, bisik batinku.

Tapi bukankah ini rumah kosong?

 

Namun, hati berbisik lain,

“Sopankah, meski tak ada yang menjaga?”

Ah! lagi-lagi pikiran dan hati saling bersilang,

Tak pernah sepaham.

Pintunya tak terkunci,

Diam seolah mempersilakan.

Langkah kecilku menyusuri lantainya,

Dan di sanalah ku temukan

Pecahan kaca berserakan di sudut-sudutnya.

“tuan, apa yang kau lakukan?

Mengapa kau biarkan rumah in luka!?

Pernahkah kau mencintainya,

Atau sekadar memilikinya!?”

Mamun ada sesuatu di dalamnya,

Yang membuatku jatuh hati.

Aku ingin memperbaikinya,

Menyatukan pecahan kaca itu,

Meski takkan kembali sempurna.

Mungkin,

Dengan usahaku,

Rumah ini akan menemukan jiwa lagi,

Meski bentuknya tak seperti dulu.

Dan aku tahu,

Mencintai sesuatu yang hancur,

Adalah cara untuk sembuh bersama

Komentar

Postingan Populer