Postingan

[Berbagi Karya]: Sendiri, Jiwa

 Sendiri, Jiwa  Karya: Af'aliah Rahman Syarifah  Jeritan jiwa membendung aksara Keramik berjatuhan dari awan Rintikan hitam tatkala pekat Merenggut rasa beralih asa Sua sua jiwa yang berada dalam gertakan Silir berganti cahaya kilat Menangis dengan rasa tak berdosa Meringis tak henti hingga sesak dalam batin Suara dari dalam menjerit Memudar dengan takjub hati rasa Menyapa kembali diksi dengan luapan Hati tergores dengan tiga sayat

[Berbagi Karya]: Asmaraloka

Asmaraloka Karya: Danang Pembajeng Amerta menggantung mesra Kartika bertabur menghias cakrawala Swastamita telah berlalu Membawa serta percik senja yang selalu dirindu Aswasada memacu kuda Menerjang pekat malam gulita Membawa daksa tak berjiwa di bahunya Menghindari riuh redam tebasan candrasa Duaja berkibar disapu sang bayu Melambai mesra mendayu-dayu Gita puja mengalun merdu Menambah larut malam kian terasa syahdu Gerha berjalan tak tentu arah Menanti akhbar sang Lokeswara Menahan resah sebab kama yang terpisah Puspadana yang tergantung indah Tak mampu membuat bungah Selama kekasih belum jua kembali Maka resah tak rela pergi Setra yudha basah berlumur darah Darah biru milik Lokeswara Darah merah para paksi raja Bentara pulang membawa nestapa Kabar duka untuk sang Gerha Bahwa Cakrawati tak lagi ada Bahwa sukma telah tiada Bahwa ajal telah menjemputnya Wana antara mekarya cerita Cerita romansa dua insan manusia Kama sang Raja dan sang Bini Gahara Asmaraloka yang akcayana meski dunia te

[Berbagi Karya]: Sembilu

Sembilu Karya: Vina Utami Aprilia  Diam Datar Sedikit bumbu arogansi Tapi tak sepenuhnya arogan Diam Acuh Melahirkan topik dari benakku Berucap namun tak sepenuhnya bermakna Kecewa? Ya! Menanya kepada diri Salah apa yang pernah ku torehkan? Bulan bersinar menerangi langit kala itu Tak mampu menjawab rasa penasaran yang terlintas di benak Hanya tersisa sembilu yang melekat di relung hati Dinding putih di sebuah ruangan yang luasnya tak seberapa itu Angin yang berembus dari benda mungil berwarna hijau toska Menemani seorang anak perempuan dengan gawai yang ia pegang Mengutak-atik Sehingga terlahir puisi yang tak seberapa indahnya ini

[Berbagi Karya]: Linimasa

Linimasa  Karya: Danang Pembajeng Detik masa merangkak perlahan  Menyeret kaki-kaki patah di atas reruntuhan  Bangkai, darah, dan kepul asap memenuhi jangkauan pandang Anyir dan amis menusuk penciuman  Jerit gagak saling bersahutan  Memekik riuh rendah mengabarkan  Oi, di sini ada lagi kawan  Begitulah kira-kira yang mereka ucapkan  Peluru kendali lepas kendali  Roket-roket mengejar kesana kemari  Dentuman ledakan datang tiap hari  Kami tidak takut mati  Genosida  Mata kepala mereka menyala  Mata hati mereka buta

[Rekomendasi Buku]: Malioboro at Midnight

Gambar
  A. Identitas Buku  Judul                      : Malioboro at Midnight Penulis                  : Skysphire Penerbit                : Bukune Jumlah Halaman : 436 halaman Harga                     : Rp 99.000,00 B. Sinopsis  Malam hari di kota Yogyakarta yang indah, merupakan waktu yang tepat untuk bersantai atau beristirahat utuk melakukan aktivitas di keesokan harinya. Tetapi itu tidak berlaku untuk Sera, seorang perempuan yang hampir mengakhiri hidupnya karena depresi akibat ketidakjelasan hubungan dengan kekasihnya, Richard. Langit kota pelajar di malam hari yang biasanya terang dan dipenuhi bintang, tapi di hari itu langitnya seperti menangis karena mengikuti suasana hati Sera. Pada saat suasana hati Sera yang masih di masa kesedihannya, datanglah seorang laki-laki ke dalam hidup Sera, laki-laki tersebut bernama Malioboro.  Apakah kedatangan Malioboro mampu membuat hati Sera tidak bersedih kembali? C. Ulasan    Novel ini menonjolkan kelebihan yang signifikan dalam penggambaran set

[Berbagi Karya]: Salam

Salam Karya: Af'aliah Rahman Syarifah  Demilir angin berhembus menarik tanganku Mengayun tanpa henti hingga basah tanpa sadar Duduk sendiri, tengok kanan dan kiri  Ku jumpai pemandangan syahdu Perawakan ku yang kumal tak terbayang Kaki ku gemetar karena lapar Gemercik air dari pohon yang turun bersamaan Tak buatku ingat akan jas hujan Melewati berbagai taman Melihat bunga yang mencolok mataku Ku lirik namun tak ku petik Karena ruam wajah dengan bulu mata yang lentik  Kan membuatku bergegas  Tanpa lihat ada taburan beras Hingga henti tak berdaya pikir ku  Saat fajar kembali menyapa ku

[Kanal Informasi]: Lomba Pesta Hardiknas 2024

Halo sobat Hardiknas! Tidak terasa kita bertemu kembali yaa. Acara Pesta Hardiknas tahun ini tentunya tidak kalah seru dari tahun-tahun sebelumnya lhoo! Yuk simak dan ikuti alurnya untuk bisa join keseruan di Pesta Hardiknas 2024. Formulir Pendaftaran Lomba:  https://bit.ly/LombaPestaHardiknas2024 Syarat dan Ketentuan Lomba 1. Syarat dan ketentuan lomba poster digital https://bit.ly/LombaPosterDigitalHardiknas2024 2. Syarat dan ketentuan lomba esai https://bit.ly/LombaEsaiHardiknas2024 3. Syarat dan ketentuan lomba videografi jurnalistik https://bit.ly/LombaVideografiJurnalistikHardiknas2024 4. Syarat dan ketentuan lomba cipta dan baca puisi https://bit.ly/LombaCiptaBacaPuisiHardiknas2024 Pengumpulan Karya Lomba 1. Pengumpulan karya lomba poster digital https://bit.ly/PengumpulanKaryaPosterDigitalHardiknas2024 2. Pengumpulan karya lomba esai Melalui akun e-mail:  lombaesaihardiknas@gmail.com 3. Pengumpulan karya lomba videografi jurnalistik https://bit.ly/PengumpulanKaryaVideoJurnalis