[Rekomendasi Buku] Kubah

 



Identitas buku

Judul novel: Kubah

Penulis : Ahmad Tohari

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Januari 2019, cetakan ketujuh

Tebal: 216 halaman

ISBN: 9789792287745

Harga: Rp 65.000

Sinopsis

Novel Kubah menceritakan tokoh Karman yang akhirnya bisa bebas setelah mendekam dalam pengasingan di Pulau Buru akibat dirinya yang tergabung dalam partai komunis. Kebebasan yang membuatnya bingung akan pulang kemana, sebab di Pegaten pernah menjadi tempat dia hidup dengan banyak kesalahan. Saat ia ditangkap dan diasingkan, Karman meninggalkan Marni, istrinya, bersama tiga anak. Berita buruk yang membikin patah hati muncul di tahun kelima, melalui sebuah kartu pos Marni meminta ijin menikah lagi. Hidup tanpa kepala keluarga bukan perkara mudah bagi Marni dan anak-anaknya. Karman yang tidak jelas kapan akan bebas tidak mempunyai pilihan selain melepaskan Marni dan berusaha rela. Tapi itu tidak mudah dilakukan.

Karman kemudian memulai hidup kembali dengan menemui sepupunya, Gono. Dia rumah saudaranya itu dia bertemu pertama kali dengan anak sulungnya, Rudio. Pertemuan yang mengharukan antara ayah-anak yang memendam rindu. 

Dari sinilah cerita Karman mulai benderang. Masa lalu kelam seperti ditimbun dengan sendirinya. Pegaten masih ramah menerimanya dengan senyuman. Dan Karman menjadi lebih matang sebagai ayah bagi anak-anaknya, Rudio dan Tini, yang kini sudah dewasa. 

Kelebihan

Novel ini terbilang berhasil untuk menjawab gambaran peristiwa apa yang terjadi pada tahun 1965. Penggambarannya pun cukup rapi dengan menunjukkan peristiwa pratragedi dan pascatragedi. Segi bahasa juga menjadi kelebihan novel ini, di mana bahasa yang digunakan mudah dipahami dan membuat pembaca turut mengalir dalam alur cerita. cara pengalurannya menggunakan teknik sorot balik. Masalah-masalah yang hendak disampaikan Tohari cukup luas menyelusup ke dalam diri tokoh-tokohnya.

Kekurangan

Meskipun berhasil dalam menjawab gambaran tragedi 1965, novel ini masih terlalu sempit untuk merepresentasikan peristiwa pergolakan yang terjadi. Bisa dikatakan novel ini merepresentasikan secuil saja dari peristiwa yang terjadi dalam tragedi 1965.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOGRAFI AHMAD TOHARI

[Kanal Informasi]: Lomba Pesta Hardiknas 2024

[Pengumuman]: Panitia Agregasi 2024