PBSI Unsoed Praktik Membatik


          

Purwokerto – Sabtu (18/11) Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman mengadakan kunjungan batik yang dilaksanakan di Sanggar Batik Cakra Adiwarna SMAN 1 Sokaraja. Kegiatan yang mengusung tema “Satu Langkah Nyata Cintai Budaya Banyumas” ini diikuti oleh 54 mahasiswa PBSI Unsoed. Acara ini bertujuan mengenalkan batik kepada peserta agar lebih mencintai dan menghargai salah satu kebudayaan Banyumas.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari ketua panitia kunjugan batik yaitu Ulfa Aprilia. Beliau menyampaikan rasa terimakasihya kepada SMA 1 Sokaraja yang telah mengizinkan mahasiswa PBSI melaksanakan kunjungan batik. Vera Krisnawati S.S., M.Pd. selaku pembina Himadiksi dalam sambutanya juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada SMA N 1 Sokaraja dan berharap, dengan melihat proses membatik mahasiswa lebih menghargai batik. Selaras dengan Ibu Vera, Drs. Edi Prasetyo selaku kepala sekolah SMA N 1 Sokaraja dalam sambutanya meyampaikan untuk selalu menghargai batik yang merupakan salah satu budaya bangsa Indonesia. Selain itu membatik merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di kurikulum SMA N 1 Sokaraja. Kegiatan selanjutnya, pemberian pelakat dari Himadiksi kepada SMA N 1 Sokaraja.
Sebelum proses membatik dimulai, salah satu guru membatik, Heru Susanto, S.E., memberikan beberapa materi. Materi yang diajarkan betakitan dengan jenis-jenis batik, tahapan membatik, dan teknik membatik. Setelah mendapat sedikit teori dari bapak Heru, peserta dipersilakan menuju tempat khusus untuk melakukan kegiatan membatik. Di tempat tersebut sudah disiapkan beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan untuk membatik.
Pada tahap awal, peserta dibagi menjadi dua kelompok, kelompok satu melakukan tahap pengecapan dan kelompok dua melakukan tahap desain terlebih dahulu, kegiatan membatik dipandu oleh beberapa siswa dari SMAN 1 Sokaraja. Setelah tahap pengecapan dan desain, peserta melakukan tahap mencanting. Tahap ini memerlukan ketelitian agar hasilnya maksimal. Setelah mencanting, kegiatan dilanjutkan dengan proses menyolet atau pewarnaan, peserta memberi warna pada kainnya masing-masing. Berikutnya adalah proses fiksasi yaitu proses mencelupkan kain ke dalam air keras. Tahap selanjutnya, menjemur kain. Setelah kain kering, para peserta melakukan proses menembok atau menutup warna dengan malam. Kemudian kain dicelupkan ke dalam warna, untuk membentuk warna dasar. Tahap terakhir yaitu tahap nglorod yang dilakukan untuk melepas malam dari kain.
            Dalam kegiatan ini, peserta sangat antusias dalam mengikuti setiap tahap yang harus dilakukan untuk menghasilkan kain batik. Banyak motif dan desain menarik yang mereka pilih. Kegiatan membatik berakhir pukul 14.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan penutupan yang berlangsung menyenangkan diselingi dengan kuis berhadiah bagi mahasiswa yang dapat menyimpulkan inti dari kegiatan hari itu. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan bersalaman dengan guru membatik dan siswa-siswi SMA N 1 Sokaraja yang telah membimbing mahasiswa selama membuat batik.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer